-->
Senin, 29 Agustus 2016

SILSILAH WAYANG BEBER

TATA URUTAN / SILSILAH PEMILIK WAYANG BEBER TAWANG ALUN
DUSUN KARANGTALUN DESA GEDOMPOL KECAMATAN DONOROJO
DIKUTIP SEJAK 1927

krtlPada post kali ini kami ingin sedikit mengulas tentang Silsilah Pemilik Wayang Beber Karangtalun. Wayang kuno peninggalan Kerajaan Majapahit yang sangat dikeramatkan. atau lebih dikenal dengan Wayang Beber Pacitan. Di kampung saya ini ada yang menyebutnya wayang karebet, ada pula yang menyebut wayang buyut. Meskipun diluar sana sudah banyak tulisan serupa, baik berupa buku-buku, website ataupun blog, namun sekelumit tulisan ini sekiranya dapat sedikit meluruskan fakta sejarah yang beredar selama ini.tentang kepemilikan wayang ini.

Silsilah Pemilik wayang Beber ini bersumber dari beberapa sesepuh dusun salah satunya adalah Ki Sarmadi saksi hidup yang juga masih kerabat dengan ahli waris/pemilik wayang beber.
Ki Sarmadi ini juga seorang dhalang wayang kulit, yang merupakan cucu dari Ki Gunorejo. 
Dalam tata urutan silsilah pemilik, Ki. Gunorejo menempati urutan ke 9, berikut ini tata urutan menurut penuturan beliau :

1. Ki. NOLONDREMO
                ↓
    Ki. SINGONONGGO (Adik Nolondremo)
               ↓
2. KAKI ONGGO
               ↓
3. Ki. TRUNODONGSO
               ↓
4. Ki. CITROWONGSO
               ↓
5. KYAI GONDO
               ↓
6. KYAI SETROLESONO
               ↓
7. KYAI GONDO
               ↓
8. Ki.  GUNO KARIYO
               ↓
9. Ki.  GUNO REJO (Putra Guno Kariyo)
               ↓
10. Ki.  GUNO YOSO (Putra Guno Kariyo/Adik Gunorejo)
               ↓
11. Ki.  MANGUN (Putra Guno Yoso)
               ↓
12. TRI HARTANTO (Putra Mangun) Sekarang

Beliau menceritakan bahwa tata urutan dalam catatan sejarah yang beredar selama ini belumlah lengkap, seperti yang telah diceritakan oleh kakek beliau yaitu Ki Gunorejo.
Berikut ini penuturan beliau yang berhasil kami rangkum : 
1. Ki Citrowongso, Ki Gunorejo dan Ki Gunoyoso ketiga tokoh ini belum masuk dalam daftar silsilah.
    Ki Citrowongso termasuk Silsilah ke-4, dia merupakan warga dusun Poro (=Sekarang masuk wilayah Desa Tlogosari Kecamatan Giritontro ). menurut Ki Sarmadi keturunan Ki Citrowongso inilah yang membawa Wayang Beber masuk ke dusun Karangtalun karena ada keterikatan hubungan perkawinan (baca : asal usul dusun Karangtalun) Ada kisah heroik tentang dhalang Ki Citrawangsa ini yakni Kisah Balai Kambang dan Kayu Jati yang masih diyakini masyarakat dusun Poro hingga kini. 
*) dari sumber lain menyebutkan bahwa Ki Citrawangsa adalah seorang prajurit majapahit yang menuntut ilmu kanuragan dan menetap di dusun Poro. Kemudian dia diberi tugas menumpas pemberontakan di daerah mbedander (perang bedander). 
    Ki Gunorejo (mbah Kidud) termasuk urutan ke 9, beliau putra Ki Guno Kariyo penerus Dhalang Wayang Kulit.
Sepeninggal Ki Gunorejo pedhalangan dilanjutkan kepada adiknya yaitu Ki Guno Yoso (silsilah ke-10) dan pada masa beliau ini pementasan hanya melayani pedhalangan ruwatan saja, karena kesibukannya sebagai pandhe dan saat ini diteruskan putra Ki Guno yoso yakni Ki Mangun (silsilah ke 11).

2. Masa Peralihan Dhalang Wayang Beber.
Riwayat Peralihan Dhalang terjadi pada masa Ki Guno Kariyo. Menurut Ki Sarmadi, Ki Guno Kariyo adalah seorang Dhalang double yaitu Dhalang Wayang Kulit sekaligus Dhalang Wayang Beber. Pada masa itu jadwal kegiatan/job pementasan kedua wayang beliau sangat padat, baik Wayang Kulit maupun Wayang Beber. Maka agar kegiatan Pementasan berjalan bersama memenuhi hajat warga masyarakat, maka Ki Guno Kariyo ini kemudian mengajari tata cara Dhalang Wayang Beber kepada Pengendang (Tukang Kendang) beliau, yang bernama Ki Posetiko. Setelah mahir men-dhalang sejak saat itu Pementasan Wayang Beber dilakukan oleh Ki Posetiko. 
Masih menurut Ki Sarmadi perlu digaris bawahi di sini bahwa: Ki Posetiko ini hanya diberi hak pakai oleh Ki Guno Kariyo, bukan hak milik atau dengan kata lain hanya dipinjamkan dengan alasan tersebut diatas. 
Namun, setelah Ki Posetiko meninggal dunia pedhalangan diteruskan kepada anak dan cucunya, berikut ini urutan dhalang Wayang Beber setelah Ki Guno Kariyo :

1. Ki.  POSETIKO (Tukang Kendang Ki Guno Kariyo)
                                     ↓
2. Ki.  SARNEN (Putra dari Ki Posetiko)
                                     ↓
3. Ki.  SUMARDI (Putra pertama dari Ki Sarnen)
                                     ↓
4. Ki.  SUPANI (Menantu Nyi Sarijem = Putri terakhir dari Ki Sarnen)


Semenjak Ki Sumardi, Wayang Beber dikembalikan secara sukarela kepada ahli waris/pemilik Wayang Beber yaitu Ki Mangun (Silsilah ke -11). Karena Ki Sumardi ini tidak memiliki garis keturunan laki-laki, yang merupakan syarat utama untuk meneruskan pedhalangan ini, maka sudah sepantasnya wayang dikembalikan kepada ahli waris yang sah. 
Ki Mangun pada saat ini aktif sebagai dhalang pengruwatan. Dhalang pangruwatan ini adalah pementasan wayang kulit tanpa diiringi instrumen gamelan dan hanya mengunakan beberapa wayang saja. Wayang yang digunakan pentas Ki mangun ini merupakan wayang-wayang lama peninggalan Ki Guno Kariyo dan dianggap keramat. 

Ki Mangun
Ki Mangun
Sehubungan hal itu maka kegiatan Pedhalangan Wayang Beber saat ini diserahkan kepada Tri Hartanto (Putra dari Ki Mangun atau Generasi ke-12). 
Tri Hartanto ini dalam pementasannya menggunakan Wayang Beber Asli yang merupakan Karya Besar Pelukis dari Kerajaan Majapahit yang terkenal yaitu Sungging Parbu Prabangkara(Sungging Prabangkoro) putra Prabu Brawijaya ke IV. Wayang ini telah beusia lebih dari 700 tahun.
Di sisi lain kegiatan pedhalangan wayang beber juga dilakukan oleh Ki Supani yang didukung oleh Ki Sumarno adik Ki Sumardi. bermarkas di rumah Ki Sumarno dusun jlubang. Ki Supani ini adalah Menantu dari Nyi Sarijem (=Putri Bungsu Ki Sarnen). Dalam pementasannya Ki Supani menggunakan Wayang Beber Duplikat, Karya Musafik Pelukis dari Klaten.

Pada saat ini terdapat dualisme dalam pedhalangan Wayang Beber ini, dan ini memberikan semangat baru agar generasi muda tetap peduli melestarikan pementasan Wayang Beber.

Demikianlah sedikit ulasan tata urutan /silsilah pemilik sah Wayang Beber 
yang bersumber dari saksi hidup ataupun ahli waris yang masih ada.
Kami terus berupaya menggali potensi yang ada di dusun karangtalun, 
Semoga Bermanfaat.

2 komentar:

  1. Kakek saya dulu tiap tahunnya ketempatan wayang beber 1 bulan tapi sekarang sudah tidak lgi apa masalahmya saya belum dapat informasi yg jelas

    BalasHapus
  2. Sebenarnya Ahli Waris itu ada 12 orang dan sebulan sekali secara bergilir disimpan dirumah para ahli waris tersebut termasuk Ayah saya, Kemungkinan karena alasan keamanan maka aturan itu tidak diberlakukan lagi oleh pihak Trah WB.

    BalasHapus